Kita, waktu itu, sering mendengar istilah "Gitu aja kok repot" yang sering dilontarkan guru bangsa Gus Dur. Istilah ini juga sering ditiru ulang oleh kang Slamet terutama menghadapi ujian PAI tahun 2013. Mengapa kang Slamet sering melontarkan istilah ini! Ketika ditanya ternyata jawabnya pajang. Sambil nyruput teh panas kang Slamet menjelas-ceritakan! Bagini, untuk urusan USBN PAI - menurut dia - tidak ada yang mengalahkan semangatnya kabupaten Madiun baik GPAI-nya maupun Dindik-nya. Lo kok! iya, tahun 2010/2011 dengan persiapan yang sangat mendadak kabupaten Madiun mampu melaksanakan USBN PAI dengan "model" yang hampir persis UN, soal dibuat oleh team yang terawasi, soal dan LJK dicetak oleh Dindik, distrubusi dan pengumpulan hasil ujian kedindik dilakukan oleh panitia dari Dindik, koreksi dengan Scanner dilakukan oleh Dindik, demikian pula system kepengawasan ujian didesain seperti UN. Kita patut berterima kasih kepada mas Dr. Adhim yang dari Pais dimana - waktu itu - beliau mensupport dan mengirimkan aturan USBN PAI termasuk Anchor item soal yang 25% itu sehingga "maaf" Dindik dan Kemenag justru mendapatkan semuanya dari kita. Ini, karena waktu sudah sangat mendesak sehingga mas Adhim berani melangkah yang menurut kami "berani dan Bijak" terlebih kepada kepala Dindik dan MKKS yang telah mendukung dan melaksanakan USBN PAI. Lantas tahun 2011/2012, USBN PAI dilaksanakan persis " plek " tahun sebelumnya, namun tahun 2012/2013 ada masalah yang cukup pelik. Peliknya karena idealisme kawan GPAI dan kawan di Dindik kurang mendapatkan saluran yang wajar. GPAI dengan MGMP-nya dan Dindik dengan MKKS-nya sudah siap melaksanakan USBN PAI namun terbentur diregulasi, karena hingga tulisan ini ditulis rugulasi yang salah satunya terbitnya POS atau DOMLAK USBN PAI belum ada, bahkan kalau membaca surat direktur Pais tentang ujian PAI yang ditindaklanjuti oleh Kankemenag Propinsi dan Kankemenag kabupaten cetho welo welo bahwa ujian PAI "dikembalikan" kepada model sebelum ada USBN PAI hanya Kemenag menyiapkan kisi kisi soal ujian, namun itupun tidak mengikat sifatnya. Karena itu, kata kang Slamet "ngapain kita masih nguotot agar USBN PAI dilaksanakan kalau yang di "ototi" seperti ini!" Kang Slamet melanjutkan "GITU AJA KOK REPOT!
Minggu, 10 Februari 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar