AJAKAN KEPADA PENGURUS MGMP PAI KABUPATEN PONOROGO, MAGETAN, NGANJUK DAN KOTA MADIUN ~ MGMP PAI SMA KABUPATEN MADIUN JAWA TIMUR

Minggu, 05 Februari 2012

Filled Under:

AJAKAN KEPADA PENGURUS MGMP PAI KABUPATEN PONOROGO, MAGETAN, NGANJUK DAN KOTA MADIUN

Posted By: MGMP PAI SMA KABUPATE MADIUN on 16.51

Drs. HM. Iskandar, M. Pd. I dan Slamet Riyadi yang masing masing sebagai ketua dan sekretaris MGMP PAI SMA Kabupaten Madiun mengajak pengurus MGMP PAI yang ada dilingkungan Kabupaten Madiun, seperti Ponoroga, Magetan, Nganjuk dan kota Madiun untuk melaksanakan USBN PAI tahun 2011-2012. Ajakan ini dibarengi dengan kesiapan pengurus MGMP PAI SMA membantu menyiapkan perangkat USBN PAI serta berbagi pengalaman pelaksanaan USBN PAI. Seperti sering disebutkan bahwa pelaksanaan USBN PAI Kabupaten Madiun layak menjadi percontohan pelaksanaan USBN PAI tidak hanya untuk Jawa Timur namun juga nasional. USBN PAI Kabupaten Madiun dilaksanakan dengan pola yang "berusaha " mendekati syukur sama UN. Soal dibuat oleh team yang kualitas soal terstandar dan terjaga kerahasiaannya ,pencetakan soal dan LJK serta koreksi dengan scannaer dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan, pendistribusian soal dan LJK juga dilaksanakan oleh Dindik praktis tidak ada yang mengetahui kecuali yang terlibat dalam kepanitiaan termasuk GPAI sendiri.Memang, kata Slamet Riyadi dengan berdasarkan "rasan-rasan" dengan ketua MKKS SMA, bahwa pelaksanaan USBN PAI walau didomlak dinyatakan tidak mengganggu pendanaan UAS, namun jika ingin melaksanaan USBN PAI yang baik dan benar ternyata juga dengan dana yang "tidak sedikit". Namun ketua M,KKS SMA sangat bangga bahwa USBN PAI tahun 2010-2011 dapat berjalan dengan sukses. Kalaupun terdapat kekurangan disana sini, adalah hal wajar.

2 komentar:

Tambahkan komentar

Langganan: Posting Komentar (Atom)

REKOMENDASI
SEMINAR PENDIDIKAN ISLAM
”MEMBANGUN PENDIDIKAN ISLAM TERPADU”

بسم الله الرحمن الرحيم
Secara substansial pendidikan agama ( Islam ) diselenggarakan untuk memenuhi tugas negara, pemerintah, masyarakat, keluarga, orang tua, wali, dan lembaga sosial dalam melindungi hak hak anak untuk mengetahui, memeluk dan menjalankan ajaran agamanya. Karena itu pendidikan agama dipandang sebagai sub-system dari sistem pendidikan nasional yang diatur dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional serta PP No. 47 Tahun 2008 tentang Wajib Belajar. Konsep ideal dimaksud sangat bersinggungan dengan visi dan misi Pemerintah Kabupaten Madiun tahun 2008-2013
Seminar, setelah memperhatikan pengarahan Bapak Bupati Madiun, Bapak Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Madiun dan masukan pemikiran serta wacana yang berkembang dari peserta seminar, maka dipandang perlu mengeluarkan rekomandasi sebagai berikut;

a. Tanggung jawab Pendidikan Agama
Tanggung jawab pendidikan agama adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat, keluarga, orang tua, wali dan lembaga sosial dalam melindungi hak hak anak untuk memahami, memeluk dan menjalankan agamanya dengan benar. Membebankan tanggung jawab dimaksud hanya pada sebagian elemen adalah sebuah kekeliruan dan akan berakibat vatal bagi generasi mendatang. Pemerintah yang memiliki otoritas dan perangkat serta kemampuan finansial yang memadai diharapkan proaktif demi menyelamatkan generasi mendatang dari kedangkalan kemampuan agama dus akan berakibat terjadinya kemerosotan moral.

b. Jumlah Jam Belajar Pendidikan Agama di Sekolah Umum
Selama ini , jumlah jam belajar Pendidikan Agama di Sekolah Umum hanya 2 jam perminggu dengan cakupan dan bobot materi yang cukup berat. Dengan kenyataan ini, akan sulit bagi GPAI untuk mencapai target kurikulum terutama kemampuan menulis dan membaca Al-Qur’an serta praktek sholat wajib dan sunnah. Karena itu diperlukan penambahan jam pelajaran agama minimal 3 jam perminggu. Dengan penambahan jam Pendidikan Agama menjadi 3 jam perminggu, akan memiliki kemanfatan ganda, tidak hanya terget kurikulum akan mudah tercapai, namun juga pembentukan moral siswa akan terbentuk. Beberapa daerah telah menerapkan kebijakan ini

c. Model Pendidikan Pesantren
Tidak dapat disangkal bahwa, pendidikan model pesantren dengan jiwa ke-pesantrenan-nya telah mampu melahirkan insan berkualitas yang sangat berguna bagi masyarakatnya bahkan mampu mencetak insan berjiwa interpreneurship bagi pembangunan bangsa. Sistem pendidikan pesantren dengan jiwa ke-pesantrenan-nya perlu dikembangkan melalui sistem pendidikan sekolah tanpa harus membuat sekolah seperti pesantren, untuk menghasilkan insan pembangunan yang paripurna.

d. Pembinaan Guru Agama
Sebagai salah satu tenaga terdepan untuk kesuksesan pendidikan agama dan dalam rangka membentengi siswa dari kemerosotan moral, pembinaan Guru Agama secara berkala adalah sebuah keniscayaan. Pemerintah daerah dengan kementerian agamanya adalah institusi yang paling bertanggung jawab untuk pembinaan Guru Agama. Pembinaan dimaksud tidak hanya bersifat peningkatan kemampuan professionalitas selaku Guru Agama, namun juga hal lain yang berhubungan dengan peningkatan professionalitas tersebut seperti karier, sertifikasi serta penghasilan Guru Agama.

Demikianlah rekomendasi ini disusun agar dapat menjadi pertimbangan bagi pengambilan kebijakan dan program-program pemerintah Kabupaten Madiun serta Kantor Kementerian Agama.

( Rekomendasi Seminar Pendidikan Islam di Hotel Merdeka Madiun 28 September 2010, Nara Sumber Dr. Agus Maimun, M. Pd. KH. Drs. Mahfudz, M. Pd. Keynot Speaker, Drs. Slamet Riyadi. )

Copyright @ 2013 MGMP PAI SMA KABUPATEN MADIUN JAWA TIMUR.

Designed by Templateism | TechTabloids